Sebuah tempat di barat daya Kunming, ibukota Provinsi Yunnan punya pemandangan yang luar biasa indah. Sayang, karena keterpencilan dan kurangnya prasarana dan akomodasi, tempat ini tidak terdaftar dalam peta wisata China. Jika pun ada, paling hanya beberapa kata untuk memperkenalkan itu.
Terletak 2.600 kaki atau 702 meter di atas permukaan laut, daerah ini bisa dibilang terpencil karena kurangnya infrastruktur, masalah transportasi, dan fasilitas penginapan yang memadai.
Agen perjalanan pun biasanya tidak kepikiran pergi ke sana. Bahkan penduduk setempat tidak menyadari dengan keindahan yang ada. Namun bagi mereka yang telah melihat foto-foto di Dongchuan Red Land, tak seorang pun dapat membantah keindahan pemandangan di sana. Sama seperti sebuah lukisan pemandangan luar biasa besar. Dalam rangka mempromosikan pariwisata, tempat itu kemudian dinamakan Lexiaguo (artinya--tempat dengan setting warna yang indah).
Menurut para ilmuwan, tanah di situ mengandung komponen sejenis mineral logam, seperti unsur besi teroksidasi, dll. Setelah lama teroksidasi, secara bertahap bertambah dan bercampur dengan tanah, sehingga menghasilkan tanah yang luar biasa cokelat kemerahan.
Di sini, di daerah yang berkontur gunung dan bukit, setiap jengkal tanah dibudidayakan dan ditanami oleh penduduk. Akibatnya menyebabkan kerusakan yang tidak diinginkan di tempat itu... erosi.
Sama seperti Taiwan, berapa lama lagi ini fenomena luar biasa bisa bertahan? Kita tidak tahu. Itulah mengapa ada advokasi untuk menghutankan kembali daerah tersebut.
Aneka jenis tanaman di bukit-bukit Red Land tampak seperti gelombang warna-warni
