Banyak tsunami yang telah terjadi sepanjang sejarah manusia. Beberapa di antaranya adalah yang terjadi di Indonesia, seperti tsunami yang menghantam wilayah Mentawai pada hari Senin (25/10/2010) lalu dan tsunami Aceh pada tahun 2004 lalu.
Sejarah mencatat bahwa bencana yang terjadi akibat aktivitas geologi itu hampir selalu merenggut banyak nyawa. Berikut ini adalah catatan sejarah tentang lima tsunami yang paling mematikan.
1. Tsunami Aceh
Tsunami ini terjadi pada tanggal 26 Desember 2004 akibat gempa berkekuatan 9,1 hingga 9,3 skala Richter. Gelombang tsunami menyapu beberapa wilayah di Aceh, India, Sri Lanka, Thailand, Maladewa, dan wilayah Afrika Timur.
Sejumlah 226.000 jiwa tewas akibat tsunami ini dengan 166.000 jiwanya merupakan warga negara Indonesia. Gempa penyebab tsunami ini merupakan gempa terbesar keempat yang terjadi dalam sejarah, sedangkan tsunaminya merupakan tsunami yang terbesar. Jumlah orang yang meninggal mencapai 226.000 jiwa dengan 166.000 jiwanya merupakan orang Indonesia.
2. Tsunami di masa Yunani Kuno
Tsunami di masa Yunani Kuno ini diketahui merupakan tsunami pertama yang terekam sepanjang sejarah. Sebab, tsunaminya adalah meletusnya gunung yang berada di dekat Pulau Thera atau Santorini. Jumlah orang yang tewas dalam tsunami ini tidak diketahui dengan pasti, tetapi ditaksir mencapai lebih dari 100.000 orang.
Tsunami di masa Yunani Kuno ini diketahui merupakan tsunami pertama yang terekam sepanjang sejarah. Sebab, tsunaminya adalah meletusnya gunung yang berada di dekat Pulau Thera atau Santorini. Jumlah orang yang tewas dalam tsunami ini tidak diketahui dengan pasti, tetapi ditaksir mencapai lebih dari 100.000 orang.
Gelombang tsunami diperkirakan mencapai 15 meter. Sementara itu, tsunami yang terjadi pada tahun 1500 SM ini diperkirakan menjadi sebab runtuhnya peradaban Minoa, salah satu peradaban yang berkembang kala itu.
Tsunami ini terjadi akibat gempa berpusat di dasar perairan Atlantik pada tahun 1755. Gelombang tsunami menghantam kota-kota di Portugal, Spanyol, dan Maroko dengan kerusakan terparah terjadi di wilayah kota Lisbon. Tinggi gelombang tsunami memang tak melebihi Tsunami Krakatau, tetapi jumlah orang yang tewas jauh lebih banyak, sebanyak 60.000 orang.
4. Tsunami Laut China Selatan
Tsunami ini terjadi pada tahun 1782 di wilayah Laut China Selatan yang berdekatan dengan Taiwan. Sebab, tsunami adalah gempa tektonik yang terjadi di dasar lautan. Tidak jelas pusat gempa dan kekuatannya, tetapi sebanyak 40.000 orang tewas karenanya. Berdasarkan katalog tsunami yang dipublikasikan Rusia, gelombang tsunami menerjang daratan hingga sejauh 120 kilometer.
Tsunami ini terjadi pada tahun 1782 di wilayah Laut China Selatan yang berdekatan dengan Taiwan. Sebab, tsunami adalah gempa tektonik yang terjadi di dasar lautan. Tidak jelas pusat gempa dan kekuatannya, tetapi sebanyak 40.000 orang tewas karenanya. Berdasarkan katalog tsunami yang dipublikasikan Rusia, gelombang tsunami menerjang daratan hingga sejauh 120 kilometer.
5. Tsunami akibat letusan Gunung Krakatau di Selat Sunda
Tsunami ini terjadi pada tahun 1883 dan membunuh sekitar 36.000 orang. Gelombang tsunami yang ditimbulkan oleh letusan mencapai tinggi 40 meter dan menyapu setidaknya 165 desa di wilayah Jawa dan Sumatera. Letusan Krakataunya sendiri merupakan letusan gunung api yang terbesar dalam sejarah, menimbulkan suara yang begitu keras dan abu vulkanik yang bahkan tersebar hingga ke Australia.
New Update!!!!
Gempa bumi dan tsunami Sendai 2011Gempa bumi dan tsunami Sendai 2011 (東北地方太平洋沖地震, Tōhoku Chihō Taiheiyō-oki Jishin, secara harfiah "Gempa bumi lepas pantai Samudra Pasifik wilayah Tōhoku") adalah sebuah gempa bumi dorongan kuat berkekuatan 8,9 yang mengakibatkan gelombang tsunami setinggi 10 m (33 kaki). Gempa ini berkekuatan 7berdasarkan skala intensitas seismik Badan Meteorologi Jepang di utara Prefektur Miyagi, Jepang. Laporan awal menyatakan kekuatan sebesar 7,9, sementara peringatan tsunami JMA menyebutkan 8,4,dan akhirnya 8,9. Fokus gempa bumi dilaporkan berada di lepas pantai Semenanjung Oshika, pantai timur Tōhoku pada 11 Maret 2011, pukul 05:46 UTC (14:46 waktu setempat) pada kedalaman 24.4 kilometere (15,2 mi).Laporan berita Tokyo Broadcasting System (TBS) menyatakan bahwa hampir 580 tewas dan lebih dari 1400 lainnya hilang di enam prefektur,meski dikhawatirkan jumlah korban tewas jauh lebih tinggi
Kekuatan 8,9 menjadikan gempa ini sebagai gempa terbesar yang mengguncang Jepang sepanjang sejarah dan satu dari empat gempa terbesar di dunia sejak pencatatan gempa modern dimulai.Gempa ini dianggap sebagai yang terbesar yang mengguncang Jepang dalam 1.200 tahun terakhir.
Gempa awalnya dilaporkan berkekuatan 7,9 oleh USGS, kemudian diubah menjadi 8,8 dan akhirnya 8,9.
Dampak dari gempa adalah terjadinya beberapa kebakaran di Pelabuhan Tokyo. Shinkansen menghentikan operasinya di dalam dan luar Tokyo meski tidak terjadi kecelakaan, sementara Bandar Udara Internasional Narita dan Haneda juga menghentikan operasi setelah gempa, dengan sebagian besar penerbangan dialihkan ke bandara lain sampai pemberitahuan selanjutnya. Selain itu, berbagai jasa angkutan kereta api di seluruh Jepang juga dihentikan.
Sebuah kilang minyak terbakar akibat gempa di Ichihara, Prefektur Chiba di timur Tokyo.
Perdana Menteri Jepang Naoto Kan mengatakan bahwa pembangkit listrik tenaga nuklir telah dimatikan dan tidak terjadi kebocoran material radioaktif.
Tsunami
Peta perkiraan distribusi gelombang tsunami untuk gempa Sendai 2011 dari NOAA AS.
Gempa ini menimbulkan peringatan tsunami untuk pantai Pasifik Jepang dan sedikitnya 20 negara, termasuk seluruh pantai Pasifik Amerika dari Alaska ke ChiliPeringatan tsunami yang dikeluarkan oleh Jepang adalah yang paling serius dalam skala peringatannya dengan tinggi gelombang diperkirakan mencapai 10 m (33 kaki). Menurut kantor berita Kyodo, gelombang tinggi terlihat di Bandar Udara Sendai pukul 3:55 sore JST yang berada dekat pesisir prefektur Miyagi[25][26] dengan gelombang yang mampu memindahkan kendaraan dan membanjiri banyak bangunan ketika masuk ke daratan. Kantor berita Kyodo melaporkan tsunami setinggi empat meter (13 ft) menerjang Prefektur Iwate di Jepang. Gelombang setinggi 0.5-m (20 in) menerjang pantai utara Jepang.[28][17] Laporan menyebutkan bahwa dinding air lebih tinggi dari sejumlah pulau di Pasifik dan bahaya tsunami memunculkan peringatan untuk hampir seluruh daerah di Samudra Pasifik.
Dalam pernyataan kepada pers, seorang pejabat Pusat Peringatan Tsunami Pasifik mengatakan: Gempa sebesar ini memiliki potensi untuk menciptakan tsunami yang dapat menghantam pesisir dekat episenter dalam hitungan menit dan pesisir yang lebih jauh dalam hitungan jam.
United States West Coast and Alaska Tsunami Warning Center mengeluarkan peringatan tsunami untuk wilayah pesisir California dan Oregon dari Point Conception, California hingga perbatasan Oregon-Washington. Penduduk di Seaside dan Astoria, Oregon diberitahu melalui panggilan mundur 911 dan sirene pada jam-jam pagi untuk mengevakuasi wilayah rendah; sekolah negeri ditutup pada hari itu. Ketika tsunami menghantam Guam, dua kapal selam AS ditarik dari penjangkarannya dan segera ditarik dengan bantuan kabel. Tsunami setinggi 2 meter menghantam sebagian Hawaii dengan gelombang mencapai 30 meter ke daratan di sisi selatan Big Island, namun tidak ada kerusakan yang dilaporkan.




